Wednesday, August 01, 2012

Kedelai Import vs Kedelai Lokal....Akankah Petani Diuntungkan

Halo......Di Penghujung Bulan April muncul berita yang cukup membuat hati Ku ini sedih... dan juga Bangga...

Sedih....
 Hampir satu minggu ini berita di Televisi maupun media elektronik dan Cetak memuat berita tentang Fenomena Mahalnya harga Kedelai yang berimbas pada pengusaha UMKM Tahu dan Tempe di Pulau jawa menghentikan Produksi karena harga dasar kedelai yang semakin hari semakin Mahal....

Siapa sih yang enggak mengenal Tahu dan Tempe. produk makanan itu merupakan  hasil kreasi dari nenek moyang Indonesia yang berhasil meracik makanan yang memiliki nilai Gizi hampir sama dengan Telur. sampai kini Tempe dan Tahu masih menjadi makanan yang jadi primadona Bagi semua kalangan Masyarakat di Indonesia. Banyak menu baru yang berhasil di ciptakan dari bahan Dasar Tempe, Kedelai dan Tahu. Seperti  produk Tahu;

  • Tahu Sumedang
  • Tahu Kempong
  • Tahu Pontianak
  • Tahu Singkawang
  • Tahu Sutra
  • Tahu Kunin
  • Tahu Kembang
Produk Tempe:
  • Tempe Bacem
  • Tempe Mendoan
  • Tempe Kering
  • Tempe sambal Goreng
  • Tempe Goreng Tepung
  • Tempe Steak
  • Tempe sate
  • Tempe Keripik
Produk Kedelai:
  •  Oncom
  • Peyek Kedele
  • Kecambah kedele
  • Susu Kedele
  • Kecap manis
  • Kecap Asin
Daftar Diatas merupakan menu menu masakan yang biasanya kita jumpai hampir di setiap wilayah di Indonesia.

Namun dengan Mahalnya harga Kedelai import membuat pengusaha tempe mengurangi ukuran dan menaikkan harga jual ke konsumen.

Kedelai Import.

 Kedelai Import di Indonesia sebagian besar dari Amerika Serikat. Dengan pertanian kedelai yang modern dan memiliki penggemar kedelai terbanyak di Indonesia maka  semakin Banyak dan semakin mudah Kedelai import masuk ke Pasar pasar tradisional di Indonesia. 
 Di pihak pengusaha Tempe dan Tahu dengan adanya Kedelai Import ini sangat membantu jumlah produksi pengusaha tahu dan Tempe. sehingga semakin banyak Tempe dan Tahu yang di produksi dan di distribusikan Ke Pasar, Supermarket dan Pasar Tradisional.

Kedelai Lokal

Sepintas kedelai lokal tidak jauh berbeda bentuk dan rasanya. Namun kedelai Lokal ( Yaitu kedelai yang di Tanam oleh petani di Indonesia) memiliki kuantitas produksi yang dari tahun ketahun semakin menurun. Kejadian ini di karenakan Harga Kedelai Lokal sedikit mahal di Bandingkan Kedelai Import yang jauh lebih murah.


Kedelai Bagi Petani Indonesia

Petani di Indonesia saat ini kurang berminat menanam Tanaman kedelai. dikarenakan Harga Jualnya yang kalah bersaing dengan Kedelai Import. Petani merasa Rugi dikarenakan Biaya produksi penanaman hingga pasca panen yang cukup mahal seperti Pupuk. Membuat petani banyak rugi. Belum lagi adanya serangan dari Hama, Iklim yang tidak menentu membuat kualitas kedelai petani Indonesia sedikit menurun.  
 
Pemerintah Tak serius memihak Petani kedelai
 
Sejak berakhirnya jaman Orde Baru, Kebijakan pemerintah tentang Pertanian di Indonesia tidak fokus. Pemerintah hanya memihak Para pengusaha. terbukti dengan Mudahnya produk asing masuk ke wilayah Indonesia. Padahal Indonesia mampu memproduksi Produk asing tersebut. tetapi dengan adanya produk asing baik yang Ilegal maupun legal sudah pasti mempegaruhi minat masyarakat untuk menggunakan produk dalam Negeri.  Tak terkecuali Kedelai. Banyak pengusaha Tahu dan tempe yang beralih ke Kedelai Import karrena Harganya yang Murah.

 Lambat laun setelah semua pengusaha terlena dengan Produk Import perlahan lahan namun pasti Harga kedelai di naikkan oleh pengimport entah itu berkaitan dengan Politik atau hanya strategi Negeri Paman sam untuk menjajah Dunia. Tetapi dengan berbagai macam cara akhirnya setelah lebih dari sepulh tahun Amerika dengan sekuat tenaganya membuat kebijakan yang sangat merugikan petani Indonesia.

 Akankah petani Indonesia bisa seperti Petani Brazil yang kini berhasil menjadi pemasok kedelai terbesar dunia. setelah tiga puluh tahun sebelumnya mendapatkan sangsi dari Amerika...
semoga Indonesia Bisa berfikir jernih untuk kemajuan negaranya.





No comments: