Thursday, August 02, 2012

BULLYING INDONESIAN SCHOOL.....

Ketemu Lagi dengan coretan Tangan Ku...

Pada Kesempatan Kali ini Aku ingin bercerita tentang Fenomena Kekerasan Antara Senoir kepada Junior di Lembaga pendidikan.

Dalam beberapa hari terakhir ini dunia pendidikan di Hebohkan dengan adanya kasus Bullying antara siswa Senior dengan siswa junior yang baru masuk ke Lingkungan Sekolah. Dengan adanya siswa Baru maka aktivitas pengenalan sekolah yang di hiasi dengan perpeloncoan membuat suasana sekolah semakin terasa persaingan antara senior dan junior. 

Hampir sebagian besar aktivitas pengenalan sekolah memiliki kebiasaan kekerasan Baik itu bersifat Makian, Hinaaan, Tindakan kekerasan fisik dan perlakuan kakak kelas terhadap juniornya semakin menunjukkan bahwa dia yang berkuasa di sekolah ini.

Memang pengenalan Sekolah itu perlu di adakan kepada siswa Baru agar mereka tahu akan situasi sekolah dan lingkunganya sehingga bisa menjalani sekolah dengan penuh semangat. sehingga diharapkan kepada siswa yang baru bisa menciptakan suasana segar di sekolah dan memacu perkembangan intelektual siswa.

Entah mulai kapan Budaya perpeloncoan memasuki dunia pendidikan di sekolah sekolah di Indonesia. Apakah itu pengaruh dari Film Catatan Si Boy ( Film remaja Era tahun 90 an). dimana salah satu adeganya adanya orientasi kepada siswa baru. disini siswa baru di haruskan mengikuti kegiatan dan aturan yang di berikan oleh panitia ( Dalam hal ini Senior / Kakak kelas). Banyak siswa yang harus mengenakan aneka atribut yang cukup membuat penonton tertawa dan bahkan juga bersedih karena ada siswa yang tidak tahan dengan perlakukan dari para panitia.

Sejak munculnya Film Remaja yang fenomenal itu dunia pendidikan di Indonesia setiap menjelang tahun ajaran baru selalu ada kegiatan yang berbeda beda setiap sekolah tetapi intinya ya perpeloncoan atau mengerjai siwa junior agar menuruti kemauan dari seniornya. dan jika mereka menolak maka sanksi hukuman akan didapati.

Budaya perpeloncoan di sekolah sekolah kini sudah menjadi pemandangan di setiap awal tahun ajaran baru di mana ada siswa baru yang mulai memasuki dunia pendidikan di lembaga tertentu. Siswa tersebut berharap bisa masuk ke lembaga pendidikan yang memiliki reputasi yang baik. sehingga mereka denga susah payah rela antri untuk bisa bersekolah. Buday perpeloncoan kini sudah menjadi hal yang biasa di lakukan siswa baru. Mulai dari Sekolah SMP, SMA, SMK, Akademi  dan Bahkan Universitas selalu menajdikan Agenda tahunan yang menyenangkan bagi para seniornya.

Jujur saja saya tidak mengharapkan adanya perpeloncoan di Suatu Lembaga pendidikan. karena dampaknya banyak yang negatif. seharusnya Perpeloncoan di tiadakan. Selain membuang buang banyak tenaga dan fikiran juga membutuhkan dana yang cukup besar bagi seorang siswa baru yang baru saja berhasil masuk ke suatu lembaga pendidikan. 

Aplagi sebelum bisa masuk kesuatu lembaga pendidikan tersebut siswa harus bersaing dengan puluhan siswa yang memperebutkan satu kursi di sekolah tersebut. Bahkan Orang tua pun Rela menghabiskan dana yang cukup besar agar anak anaknya bisa bersekolah di lembaga pendidikan yang prestisius. Padahal jargon jargon dari para elite politik mengatakan bahwa tidak ada pungutan apapun di lembaga pendidikan. tetapi kenyataanya itu hanya Omong Kosong.

 Bagaimana Bangsa Indonesia bisa maju jika untuk bisa memasuki dunia pendidikan aja harus mengeluarkan dana yang cukup besar. Mungkin istilahnya menyogok para oknum di lingkungan sekolah agar bisa anaknya bersekolah di lembaga tersebut. padahal jelas jelas nilai standar Siswa tersebut masih belum sesuai dengan kriteria sekolah. tetapi apalah artinya jika Kekuasaan dan Uang yang menjadi pemulus jalanya keinginan oknum Orang tua siswa. Dan akhirnya terlihat sekarang ini.... dunia Korupsi di Indonesia semakin hebat.



No comments: